Kamis, 18 Desember 2014

study wisata ke siak rombongan SMK SAINTIKA PEKANBARU

STUDY WISATA KESIAK ROMBONGAN SMK SAINTIKA
Ujian yang diadakan dismk saintika pekanbaru dimulai dari tanggal 8 desember 2014 berakhir pada tanggal 14 desember 2014. untuk mengisi masa liburan atau waktu kosong selepas ujian maka muncullah ide untuk mengadakan suatu penyegaran tapi tetap menghasilkan ilmu dan pengalaman, dikarenakan musim hujan bbm naik dan waktu yang tinggal sebentar untuk menerima lapor maka sekolah mengadakan study wisata penuh pengetahuan untuk mengenal sejarah tentang kerajaan yang pernah berdiri di Riau ini. kota siak sri indrapura adalah salah satu kabupaten yang ada di Riau ini yang kaya akan sejarahnya begini sejarahnya

SEJARAH KERAJAAN SIAK

Mengulas Sejarah Kerajaan Siak sebagai salah satu kerajaan yang ada di indonesia.
sebagai bahan renungan buat kita semua, bahwa karena jasa merekalah sampai sekarang masyarakat Siak Riau merasakan kemerdekaannya
Kerajaan Siak Sri Indrapura didirikan pada tahun 1723 M oleh Raja Kecik yang bergelar Sultan Abdul Jalil Rahmat Syah putera Raja Johor (Sultan Mahmud Syah) dengan istrinya Encik Pong, dengan pusat kerajaan berada di Buantan. Konon nama Siak berasal dari nama sejenis tumbuh-tumbuhan yaitu siak-siak yang banyak terdapat di situ.

Sebelum kerajaan Siak berdiri, daerah Siak berada dibawah kekuasaan Johor. Yang memerintah dan mengawasi daerah ini adalah raja yang ditunjuk dan di angkat oleh Sultan Johor. Namun hampir 100 tahun daerah ini tidak ada yang memerintah. Daerah ini diawasi oleh Syahbandar yang ditunjuk untuk memungut cukai hasil hutan dan hasil laut.

Pada awal tahun 1699 Sultan Kerajaan Johor bergelar Sultan Mahmud Syah II mangkat dibunuh Magat Sri Rama, istrinya yang bernama Encik Pong pada waktu itu sedang hamil dilarikan ke Singapura, terus ke Jambi. Dalam perjalanan itu lahirlah Raja Kecik dan kemudian dibesarkan di Kerajaan Pagaruyung Minangkabau.

Sementara itu pucuk pimpinan Kerajaan Johor diduduki oleh Datuk Bendahara tun Habib yang bergelar Sultan Abdul Jalil Riayat Syah.

Setelah Raja Kecik dewasa, pada tahun 1717 Raja Kecik berhasil merebut tahta Johor. Tetapi tahun 1722 Kerajaan Johor tersebut direbut kembali oleh Tengku Sulaiman ipar Raja Kecik yang merupakan putera Sultan Abdul Jalil Riayat Syah.

Dalam merebut Kerajaan Johor ini, Tengku Sulaiman dibantu oleh beberapa bangsawan Bugis. Terjadilah perang saudara yang mengakibatkan kerugian yang cukup besar pada kedua belah pihak, maka akhirnya masing-masing pihak mengundurkan diri. Pihak Johor mengundurkan diri ke Pahang, dan Raja Kecik mengundurkan diri ke Bintan dan seterusnya mendirikan negeri baru di pinggir Sungai Buantan (anak Sungai Siak). Demikianlah awal berdirinya kerajaan Siak di Buantan.

Namun, pusat Kerajaan Siak tidak menetap di Buantan. Pusat kerajaan kemudian selalu berpindah-pindah dari kota Buantan pindah ke Mempura, pindah kemudian ke Senapelan Pekanbaru dan kembali lagi ke Mempura. Semasa pemerintahan Sultan Ismail dengan Sultan Assyaidis Syarif Ismail Jalil Jalaluddin (1827-1864) pusat Kerajaan Siak dipindahkan ke kota Siak Sri Indrapura dan akhirnya menetap disana sampai akhirnya masa pemerintahan Sultan Siak terakhir.

Pada masa Sultan ke-11 yaitu Sultan Assayaidis Syarief Hasyim Abdul Jalil Syaifuddin yang memerintah pada tahun 1889 ? 1908, dibangunlah istana yang megah terletak di kota Siak dan istana ini diberi nama Istana Asseraiyah Hasyimiah yang dibangun pada tahun 1889.

Pada masa pemerintahan Sultan Syarif Hasyim ini Siak mengalami kemajuan terutama dibidang ekonomi. Dan masa itu pula beliau berkesempatan melawat ke Eropa yaitu Jerman dan Belanda.
Setelah wafat, beliau digantikan oleh putranya yang masih kecil dan sedang bersekolah di Batavia yaitu Tengku Sulung Syarif Kasim dan baru pada tahun 1915 beliau ditabalkan sebagai Sultan Siak ke-12 dengan gelar Assayaidis Syarif Kasim Abdul Jalil Syaifuddin dan terakhir terkenal dengan nama Sultan Syarif Kasim Tsani (Sultan Syarif Kasim II).

Bersamaan dengan diproklamirkannya Kemerdekaan Republik Indonesia, beliau pun mengibarkan bendera merah putih di Istana Siak dan tak lama kemudian beliau berangkat ke Jawa menemui Bung Karno dan menyatakan bergabung dengan Republik Indonesia sambil menyerahkan Mahkota Kerajaan serta uang sebesar Sepuluh Ribu Gulden.

Dan sejak itu beliau meninggalkan Siak dan bermukim di Jakarta. Baru pada tahun 1960 kembali ke Siak dan mangkat di Rumbai pada tahun 1968.

Beliau tidak meninggalkan keturunan baik dari Permaisuri Pertama Tengku Agung maupun dari Permaisuri Kedua Tengku Maharatu.

Pada tahun 1997 Sultan Syarif Kasim II mendapat gelar Kehormatan Kepahlawanan sebagai seorang Pahlawan Nasional Republik Indonesia. Makam Sultan Syarif Kasim II terletak ditengah Kota Siak Sri Indrapura tepatnya disamping Mesjid Sultan yaitu Mesjid Syahabuddin.

Diawal Pemerintahan Republik Indonesia, Kabupaten Siak ini merupakan Wilayah Kewedanan Siak di bawah Kabupaten Bengkalis yang kemudian berubah status menjadi Kecamatan Siak. Barulah pada tahun 1999 berubah menjadi Kabupaten Siak dengan ibukotanya Siak Sri Indrapura berdasarkan UU No. 53 Tahun 1999

SILSILAH
Raja Raja yang pernah berkuasa di kerajaanSiak
sultan Abdul Jalil Rakhmad Syah Almarhum Buantan (1723-1744), Sultan Mohamad Abdul Jalil Jalaladdin syah(1744-1760), Sultan Ismail Abdul Jalil Jalaluddin Syah(1760-1761), Sultan abdul Jalil Amaluddin Syah(1761-1766), Sultan Mohmad Ali Abdul Jalil Mu'azam Syah(1766-1779), Sultan Ismail Abdul Jalil Rakhmat Syah(1779-1781), Sultan Yahya Abdul Jalin Muzafar Syah(1782-1784), Sultan Assyaidis Syarif Ali Abdul Jalil Syaifuddin(1784-1811),
Sultan Assyaidis Syarif Ibrahim Abdul Jalil Kholiluddin(1811-1827), Sultan Assyaidis Syarif Ismail Abdul Jalil Syaifuddin(1827-1864), Sultan Assyaidis Syarif kasim I Abdul Jalil Syaifuddin(1864-1889), Sultan Assyaidis Syarif Hasyim Abdul Jalil Syaifuddin(1889-1908), Sultan Assyaidis Syarif kasim II Abdul Jalil Syaifuddin(1908-1946).
Sumber
departemen Dalam Negri.profil propinsi repuklik indonesia:riau.jakarta: yayasan bakti wawasan nusantara
netscher,E.belanda di johor dan siak:1602-1865.pemda tk. II siak dan yayasan arkeologi dan sejarah"bina pustaka"
Tim universitas riau.1976. sejarah riau. pekanbaru: pemda tk. I propinsi riau






Dengan sejarah tersebut menambah pengetahuan siswa/i tentang kekayaan sejarah dikota siak sriindrapura berikut gambar kejadian - kejadian yang mengesan saat kami berkunjung ke istana siak sri indrapura. 
ini adalah kondisi pertama didalam bus saat berangkat kesiak didalam rombongan bus satu yang diketuai oleh pak Nurhadi S.Pd.....oh ya ngomong - ngomong masalah bus kita ada 3 bus yaitu rombongan bus 1, bus 2, bus 3, nah bus 1 ketua rombongannya Nurhadi S.Pd,dengan anggota guru pembimbing Uswatun Hasanah S.Pd, Reni Anggraini, S.Pd, Puri Fatonah S.Pd, Osneta dan yang di bus 2 dengan ketua rombongan pak Nurwathoni SH,dengan guru pembimbing Erlinda S.Pd, Lili Wardani SE, Khairiyanti,S.Pd, mella Oktarianti S.Pd, Elyani dan di bus 3 dengan koordinator busnya pak M. Aziz MM dan guru pembimbing pak M Yasir S.Pd, pak Armanto S.Pd. liat tu yang dibus satu bu os wawwwww silau banget kacamata anti ombaknya.


kalau yang ini supir kami,, eh ya mirip waka humas kita ya,,,,,,,hahahahahahahahahahahahahaha
mirip bgt kembarannya apa ya?
terus kok jadi supir ya?









Ini kondisi dalam bus 1 yang besolek ya besolek nelp ya sibuk nelp yang cerita bersenda gurau juga ada happy banget liat anak - anak happy ayukkkk bang beranggggkaaat!









yang mabuk ada.......ayuk kita intip yang tau orangnya coment ya..............hahahahaha waspadalah paparazi dimana - mana.
 hayoooo ge bobok neng! oooo rasa ge dihotel berbintang.............
wkwkwkwkwkwk

adek pusing bang,, adek bobok dulu ya bang hahahahahahaha

megangin tas lah sambil bobok nanti diambil orang harta benda saya,,,,,,,,,,atutttttttttttttttt

muka mana muka mana ketutup hidung cantik saya hahahahahahaha










narsis dulu depan istana siak siakkkkkkkk indah dan bersih..............










hayoooooooooooooooooooo ini siapa siapa kenal................................................




wawwwwwww ini turis apa lokal???
kaca mata nya wawwwww gigi pepsodent

ibuk khairiyanti S.Pd dan Uswatun Hasanah S.Pd
kenangan yang bisa diingat oleh ibuk Khairiyanti S.Pd nanti waktu ibuk Khairiyanti sudah dikepri
kenang yang indah - indah  ya ibuk khairiyanti S.Pd
semoga disana kerasan ya...........................

ibuk Tuti Hardianti S.Pd dan ibuk Mella Oktarianti S.Pd
narsis didepan istana..........enjoy ya buk jangan lupa kameranya

ini ruang kerja raja..................
masih bangus sampai sekarang ya................keren.............

walaupun arsitek lama tapi indahnya masih nampak gak lekang dimakan zaman......kok kalau arsitek rumah sekarang bentar ja cantiknya,,, bis to ketinggalan zaman kalau udah muncul arsitek baru


ruang pertemuan didalam istana siak
bagus kursinya rapi
ternyata orang dulu seleranya lebih bagus ya dan masih bagus sampai sekarang.


ruang makan diistana bagus banget ya..........nilai sejarah yang top banget!

narsis dulu ibuk ya nak,,,,, dengan ahmad bustomi 



eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee malu saya sedang mengagumi isi dalam istana.........

ini windi dengan aisyah fitri narsis ditangga naik mantapnya ukirannya ingin punya rumah yang melebar ke atas dan tangganya kayak gini
saya suka saya suka.....................


ibuk narsis jugaklah ya dengan anak - anak ditangga cantik itu

ooooo pak hadi foto siapa itu pak?

buk khairiyanti lagi asik liat lukisan cantikkkkkkkk bungkus gak boleh ya buk!

ne mantan ketos lagi liat apa??

ne ditaman di istana bagus bersih cantik cantik saya sukaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa

sebelum pulang ayuk kita beli oleh - oleh untuk sanak saudara dipekanbaru.
 foto bersama ne namanya tapi karena tak da fotografer jadi gak rapih hehehehe


makan siang ya,,,,,,,,,,pakai lauk apa?
duduk ya kayak gitu,,,,,,,lapar ya
lahap banget makannya








tenun siak ne



 meleset ketenun kok malah mangga depan tenun ya?



ini jugak buk lili wardani SE fotonya ma tenun bukan sama cabe yang punya tenun
meleset

 
 ne si kakak tukang tenun lagi kerja sulit ternyata buatnya
uuuu lama x baru siap butuh benang yang banyak
cepat tua ne kalau kita buat tenun pantas j harganya mahal,
ampe kurang lebih Rp 200.000 semeter
kebayang gak kalau badannya lebar dan tinggi





ini siapa? mak perhotelan ne
awas buk nanti ketabrak malaikat ge gara - gara kaca matanya


anak sedang mengamati kakak yang lagi bereskan benang yang kusut

ibuk lagi buat tenun cak caknya ne............hahahahahhaha

ne motif lainnya cantik ya

ini si ibuk yang inspiratif  lagi trima kenang - kenangan dari SMK SAINTIKA PEKANBARU  yang diberikan oleh waka sarana dan prasarana yaitu pak Nurwathoni SH

ini SPG tenun siak
ayo dibeliiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii

siapa kah ini?

yang paling cantik diantara kita yaitu pak M. Yasir S.Pd

ne lah idolanya bapak Aziz MM sedang goyang duma dengan miss Puri, buk Mella, buk Osneta 

ai mak yo kaco mato nyo ya............................narsis dengan buk khairiyanti dan bu mella oktarianti



ditutup oleh bapak nurhadi S.Pd hahahaha ngajar bahasa inggris membuat pak Nurhadi jadi kebule bulean
tuh liat kaca matanya
hahahahahaha

Tidak ada komentar:

Posting Komentar